Laporan Praktikum
Pengamatan
Batang Monokotil dan Dikotil
Disusun Oleh:
Lilis Kurniawati Sirait
XI MIPA 5 /19
SMA Negeri 1 Bantul
I.
Tujuan
Untuk mengetahui jaringan penyusun batang monokotil
dan dikotil.
II.
Dasar
Teori
Pada Tumbuhan kelas atau tingkat tinggi dapat
dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau
monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi
angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku
tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang
tertinggi. Jenis – jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal
berdasarkan ciri – ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri morfologi yaitu berupa terna, semak, atau
pohon yang mempunyai system akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya
tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan
tampak jelas. Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau
bertulang melngkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½ atau membentuk
rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat
dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai endosperm,
jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat
penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makanan
sendiri. Baik akar maupun pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung, pelindung
akar disebut koleoriza, sedang pelindung pucuk lembaga disebut koleoptil. Pada
waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi akan tertembus oleh
organ yang dilindunginya.
Dari anatomi, monokotil mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut yaitu akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan
primer saja dengan slinder pusat tergolong aktinostele dan endodermis yang pada
penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat
dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang
biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak
menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam
berkas-berkas pembuluh pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi terna,
semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai
berikut yaitu, mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah ) dan
akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang
dan membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya
bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun
biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal
atau daun majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang
memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada
cabang-cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat
di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik
akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya
memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas
pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal,
pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xylem
disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi berkas
pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
1.
Tumbuhan Pacar
Air
Pacar air (Impatiens
balsamina L.) adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara namun telah
diperkenalkan ke Amerika pada abad ke-19. Tanaman ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan dan memiliki bunga yang berwarna putih, merah, ungu, atau merah
jambu. Bentuk bunganya menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tinggi tanaman ini
bisa mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal namun tidak mengayu dan
daunnya yang bergerigi tepinya.
Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu
penyerbukannya. Walau demikian tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang
kering. Berbagai bagian tanaman juga digunakan sebagai obat tradisional.
Ciri Tumbuhan
dikotil yaitu Tumbuhan dikotil berbeda dalam struktur
benih mereka, daun dan bunga, dari monokotil. Mereka dapat dengan
mudah dibedakan dengan mempelajari
karakteristik yang berbeda.
Daun dari tumbuhan memiliki vena yang membentuk
pola bercabang, seperti monokotil, di mana mereka berjalan paralel. Vena
sebenarnya jaringan atau berselaput pada seluruh permukaan daun.
Akar sering berserat dan bercabang. Mereka
cabang di banyak bagian yang lebih kecil yang membentuk jaringan pada system
akar, tidak seperti tumbuhan monokotil, yang memiliki system akar keran.
2. Tumbuhan Jagung ( Zea mays L )
Jagung merupakan
tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua
untuk tahap pertumbuhan generatif.Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat
mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada
tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang
bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak
dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau
gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman
berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul
dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah
daun sempurna . Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai
daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada
yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang
khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis
berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi
defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki
bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae,
yang disebut floret . Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae
(tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan
bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga
betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan
pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol
produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul
dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas
prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih
dini daripada bunga betinanya (protandri).
Klasifikasi ilmiah : a. Kerajaan (Plantae)
b. Divisio (Angiospermae)
c. Kelas (Monocotyledoneae)
d. Ordo (Poales)
e. Familia (Poaceae)
f. Genus (Zea)
g. Spesies (Zea mays L.)
III.
Alat dan Bahan
1.
Alat : (gambar
terlampir)
a.
Mikroskop
b. Kaca Preparat (object glass)
c. Kaca Penutup (cover glass)
d. Pipet Tetes
e. Gelas Beker
f. Silet
2.
Bahan : (gambar
terlampir)
a.
Batang Tumbuhan
Jagung
b.
Batang Tumbuhan Pacar
Air
c.
Air
IV.
Cara
Kerja
1.
Membuat preparat
basah batang tumbuhan jagung.
a.
Iris tipis
pertengahan batang tumbuhan jagung
menggunakan silet. Iris setipis mungkin agar struktur sel dapat terlihat
jelas saat diamati di mikroskop.
b.
Letakkan pada object glass lalu tetesi sedikit air
menggunakan pipet tetes.
c.
Tutup objek
menggunakan cover glass. Jangan
biarkan ada udara masuk saat proses penutupan karena dapat mempengaruhi tingkat
keaslian objek.
d.
Letakkan objek
tersebut pada papan mikroskop lalu jepitkan pada penjepit papan mikroskop.
e.
Atur pencahayaan
sedemikian rupa dan juga perbesaran pada mikroskop.
f.
Amati.
2.
Membuat preparat
basah batang tumbuhan bacar air.
a.
Iris tipis
pertengahan batang tumbuhan pacar air menggunakan silet. Iris setipis mungkin
agar struktur sel dapat terlihat jelas saat diamati di mikroskop.
b.
Letakkan pada object glass lalu tetesi sedikit air
menggunakan pipet tetes.
c.
Tutup objek
menggunakan cover glass. Jangan
biarkan ada udara masuk saat proses penutupan karena dapat mempengaruhi tingkat
keaslian objek.
d.
Letakkan objek
tersebut pada papan mikroskop lalu jepitkan pada penjepit papan mikroskop.
e.
Atur pencahayaan
sedemikian rupa dan juga perbesaran pada mikroskop.
f.
Amati.
V.
Hasil
Pengamatan
Nama Tumbuhan
|
Hasil Pengamatan
|
Batang Tumbuhan Jagung
|
|
Batang Tumbuhan Pacar
Air
|
|
VI.
Pembahasan
Batang
Tumbuhan Jagung
|
Batang
Tumbuhan Pacar Air
|
|
|
Berikut struktur batang
monokotil:
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
|||
a)
|
Epidermis
|
Bagian terluar batang
|
Zat kitin pada batangmelindungi agar tidak kehilangan air terlampau
banyak.
|
||
b)
|
Korteks
|
Di antara lapisan
endodermis.
|
– Sel-sel kolenkim sebagai jaringan
penunjang.
– Sel-sel parenkim sebagai jaringandasar, pengisi, dan penyimpan zat.
|
||
c)
|
Stele
-perisikel
|
– Sebelah dalam lapisan
endodermis.
– Menyelubungi
berkas pembuluh
batang.
|
Memberi kekuatan pada batang.
|
||
-berkas pembuluh
|
Tersebar pada meristem dasar dilindungi sarung berkas pengangkut
|
Pengangkutan zat.
|
|||
1) Floem
|
Mengangkut zatmakanan yang dibuat
di daun menuju keseluruh tubuh.
|
||||
2) Xylem
|
Menyalurkan air dangaram mineral dari
akar ke daun.
|
||||
Berikut
struktur batang dikotil:
No
|
Jaringan
|
Letak
|
Fungsi
|
1
|
Epidermis
|
Bagian terluar batang
|
Perlindungan
|
2
|
Kortex
|
Jaringan korteks terdiri atas beberapa
lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya.
|
Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran
gas.
|
3
|
Phloem
|
Tersebar pada meristem dasar
|
Untuk mengangkut hasil fotosintesis
|
4
|
Xylem
|
Tersebar pada meristem dasar
|
Untuk mengangkut air dan mineral
yang telah di serap oleh akar
|
5
|
Perisikel
|
Jaringan pembuluh primer yang
dikelilingi oleh kumpulan sel
|
Perisikel bersifat embrionik dan
mampu membentuk cadangan akar (akarsekunder).
|
6
|
Empulur
|
Empulur terletak di bagian paling
dalam dan tersusun dari jaringan parenkim
|
Melangsungkan pengangkutan makanan
kearah radial.
|
7
|
Endodermis
|
Bagian sebelah dalam dari korteks
terdapat jarngan endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan dinding
del tebal yang mengandung lilin(suberin) dan lignin. Endodermis berada diantara silinder pusat dan korteks.
|
Endodermis dapat mengatur
pemasukan air kedalam jaringan angkut (xilem) yang berada dalam silinde
rpusat.
|
8
|
Parenkim
|
Sering kali juga terdapat rongga-rongga hawa yang lebih besar. Di lapisan
luar, di bawah kulit luar, terdapat jaringan penunjang guna menambah kekuatan
tanaman.
|
Parenkim berdinding tipis, antar sel berguna untuk memasukan gas, terutama
zat asam yang diperlukan untuk bernafas.
|
9
|
Metaxylem
|
Jaringan xilem yang terdiri dari
sel-sel yang kaku berdinding tebal dan terjadi pada bagian tanaman yang telah
selesai tumbuh.
|
|
10
|
Kambium
|
di antara ikatan pembuluh dikenal
dengan nama kambium intervasikule.
|
untuk membelah dan menjadi
jaringan meristem sekunder
|
VII.
Kesimpulan
●
Jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
●
Ada dua jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan meristem dan jaringan
permanen.
●
Terdapat perbedaan penyusunan jaringan pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan
dikotil, yaitu pada tumbuhan monokotil ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan
pada tumbuhan dikotil tersusun melingkar.
●
Terdapat jaringan epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xylem dan
floem) pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Sedangkan jaringan kambium
hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.
Perbedaan
batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya adalah:
●
Pada batang dikotil:
Berkas
pembuluh tersusun dalam satu lingkaran. Pada batang dikotil, ikatan pembuluh
angkut tipe kolateral terbuka yaitu diantara floem dan xylem terdapat kambium.
Pada batang dikotil terdapat perbedaan anatomi batang tua dan batang muda yaitu
pada batang muda ditemukan adanya empulur sedangkan pada batang tua empulur
telah menghilang.
●
Pada batang monokotil:
Berkas
pembuluhnya tampak tersebar. Pada batang monokotil, ikatan pembuluh angkut tipe
kolateral tertutup (diantara floem dan xylem tidak dijumpai adanya kambium).
Anatomi batang muda serta batang tua pada tumbuhan monokotil sama.
Yang
menyebabkan terjadinya lingkaran tahun yaitu pada tumbuhan dikotil yang berkayu
keras dan hidup menahun pertumbuhan sekunder berlangsung selama hidupnya atau
secara terus menerus. Pertumbuhan sekunder yang terjadi pada tumbuhan berkayu
berbeda antara musim kemarau dan musim hujan. Pada musim kemarau, kambium
vaskuler membentuk kayu yang menghasilkan sel-sel kayu berukuran kecil dengan
dinding sel yang tebal. Sebaliknya, pada musim hujan kambium vaskuler
menghasilkan sel-sel kayu yang berukuran besar dengan dinding sel yang tipis.
Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang tampak seperti
lingkaran konsentris yang melintang. Setiap lapis berupa lingkaran yang
mengelilingi suatu pusat (konsentris) yang menunjukkan volume pertumbuhan
sekunder tumbuhan dari tahun ke tahun. Lingkaran inilah yang diebut sebagai
lingkaran tahun.
Perbedaan antara akar dan batang yaitu, pada akar
berkas pengangkutnya (vaskuler) tipe radial yaitu floem dan xylem berselang
seling. Pada batang berkas pengangkutnya (vaskuler) tipe kolateral yaitu floem
di luar dan xylem di dalam.
Daftar Pustaka
Omegawati, Wigati Hadi. Dan Kusumawati, Rohana. 2011. BIOLOGI Untuk
SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.
http://www.google.com/perbedaan batang dikotil dan monokotil/
Lampiran
How to get to Salsa Verde Casino in Lille - Mapyro
BalasHapusDirections to 포항 출장샵 Salsa 천안 출장마사지 Verde Casino (Lille) 부천 출장마사지 with public transportation. The following transit lines have routes that pass near Salsa Verde 진주 출장마사지 Casino 순천 출장안마