Sabtu, 23 Januari 2016

Laporan Pengamatan batang Monokotil dan Dikotil


                    


Laporan Praktikum

Pengamatan Batang Monokotil dan Dikotil
Disusun Oleh:
Lilis Kurniawati Sirait
XI MIPA 5 /19

SMA Negeri 1 Bantul
I.                  Tujuan
Untuk mengetahui jaringan penyusun batang monokotil dan dikotil.

II.               Dasar Teori
Pada Tumbuhan kelas atau tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau dikotil. Ciri – ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filogenetik yang tertinggi. Jenis – jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri morfologi yaitu berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai system akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas. Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang melngkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½ atau membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makanan sendiri. Baik akar maupun pucuk lembaga dilindungi oleh suatu sarung, pelindung akar disebut koleoriza, sedang pelindung pucuk lembaga disebut koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi akan tertembus oleh organ yang dilindunginya.
Dari anatomi, monokotil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu akar mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan slinder pusat tergolong aktinostele dan endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut yaitu, mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal, pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xylem disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
1.      Tumbuhan Pacar Air
Pacar air (Impatiens balsamina L.) adalah tanaman yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara namun telah diperkenalkan ke Amerika pada abad ke-19. Tanaman ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan dan memiliki bunga yang berwarna putih, merah, ungu, atau merah jambu. Bentuk bunganya menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tinggi tanaman ini bisa mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal namun tidak mengayu dan daunnya yang bergerigi tepinya.
Tanaman ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya. Walau demikian tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering. Berbagai bagian tanaman juga digunakan sebagai obat tradisional.
Ciri Tumbuhan dikotil yaitu Tumbuhan dikotil berbeda dalam struktur benih  mereka, daun dan bunga,  dari monokotil. Mereka dapat dengan mudah  dibedakan dengan mempelajari karakteristik yang berbeda.
Daun dari tumbuhan memiliki vena yang membentuk pola bercabang, seperti monokotil, di mana mereka berjalan paralel. Vena sebenarnya jaringan atau berselaput pada seluruh permukaan daun.
Akar sering berserat dan bercabang. Mereka cabang di banyak bagian yang lebih kecil yang membentuk jaringan pada system akar, tidak seperti tumbuhan monokotil, yang memiliki system akar keran.
           

2.      Tumbuhan Jagung ( Zea mays L )
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna . Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret . Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
Klasifikasi ilmiah : a. Kerajaan  (Plantae)
b. Divisio  (Angiospermae)
c. Kelas (Monocotyledoneae)
d. Ordo (Poales)
e. Familia (Poaceae)
f. Genus (Zea)
g. Spesies (Zea mays L.)
III.           Alat dan Bahan
1.            Alat : (gambar terlampir)
a.       Mikroskop
b.      Kaca Preparat (object glass)
c.       Kaca Penutup (cover glass)
d.      Pipet Tetes
e.       Gelas Beker
f.       Silet
2.             Bahan : (gambar terlampir)
a.       Batang Tumbuhan Jagung
b.      Batang Tumbuhan Pacar Air
c.       Air

IV.           Cara Kerja
1.        Membuat preparat basah batang tumbuhan jagung.
a.       Iris tipis pertengahan batang tumbuhan jagung  menggunakan silet. Iris setipis mungkin agar struktur sel dapat terlihat jelas saat diamati di mikroskop.
b.      Letakkan pada object glass lalu tetesi sedikit air menggunakan pipet tetes.
c.       Tutup objek menggunakan cover glass. Jangan biarkan ada udara masuk saat proses penutupan karena dapat mempengaruhi tingkat keaslian objek.
d.      Letakkan objek tersebut pada papan mikroskop lalu jepitkan pada penjepit papan mikroskop.
e.       Atur pencahayaan sedemikian rupa dan juga perbesaran pada mikroskop.
f.       Amati.

2.      Membuat preparat basah batang tumbuhan bacar air.
a.       Iris tipis pertengahan batang tumbuhan pacar air menggunakan silet. Iris setipis mungkin agar struktur sel dapat terlihat jelas saat diamati di mikroskop.
b.      Letakkan pada object glass lalu tetesi sedikit air menggunakan pipet tetes.
c.       Tutup objek menggunakan cover glass. Jangan biarkan ada udara masuk saat proses penutupan karena dapat mempengaruhi tingkat keaslian objek.
d.      Letakkan objek tersebut pada papan mikroskop lalu jepitkan pada penjepit papan mikroskop.
e.       Atur pencahayaan sedemikian rupa dan juga perbesaran pada mikroskop.
f.       Amati.

V.               Hasil Pengamatan
Nama Tumbuhan
Hasil Pengamatan
Batang Tumbuhan Jagung
Batang Tumbuhan Pacar Air





VI.           Pembahasan

Batang Tumbuhan Jagung
Batang Tumbuhan Pacar Air



Berikut struktur batang monokotil:

Jaringan
Letak
Fungsi
a)
Epidermis
Bagian terluar batang
Zat kitin pada batangmelindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.
b)
Korteks
Di antara lapisan
endodermis.
– Sel-sel kolenkim sebagai jaringan
penunjang.
– Sel-sel parenkim sebagai jaringandasar, pengisi, dan penyimpan zat.
c)
Stele
-perisikel
– Sebelah dalam lapisan
endodermis.
– Menyelubungi
berkas pembuluh
batang.
Memberi kekuatan pada batang.

-berkas pembuluh
Tersebar pada meristem dasar dilindungi sarung berkas pengangkut
Pengangkutan zat.

1)      Floem

Mengangkut zatmakanan yang dibuat
di daun menuju keseluruh tubuh.
2)      Xylem

Menyalurkan air dangaram mineral dari
akar ke daun.







Berikut struktur batang dikotil:
No
Jaringan
Letak
Fungsi
1
Epidermis
Bagian terluar batang
Perlindungan
2
Kortex
Jaringan korteks terdiri atas beberapa lapis sel dengan rongga-rongga udara di antara sel-selnya.
Fungsi jaringan ini yaitu sebagai tempat pertukaran gas.
3
Phloem
Tersebar pada meristem dasar
Untuk mengangkut hasil fotosintesis
4
Xylem
Tersebar pada meristem dasar
Untuk mengangkut air dan mineral yang telah di serap oleh akar




5
Perisikel
Jaringan pembuluh primer yang dikelilingi oleh kumpulan sel
Perisikel bersifat embrionik dan mampu membentuk cadangan akar (akarsekunder).
6
Empulur
Empulur terletak di bagian paling dalam dan tersusun dari jaringan parenkim
Melangsungkan pengangkutan makanan kearah radial.
7
Endodermis
Bagian sebelah dalam dari korteks terdapat jarngan endodermis yang terdiri atas satu lapis sel dengan dinding del tebal yang mengandung lilin(suberin) dan lignin. Endodermis  berada diantara silinder pusat dan korteks.
Endodermis dapat mengatur pemasukan air kedalam jaringan angkut (xilem) yang berada dalam silinde rpusat.
8
Parenkim
Sering kali juga terdapat rongga-rongga hawa yang lebih besar. Di lapisan luar, di bawah kulit luar, terdapat jaringan penunjang guna menambah kekuatan tanaman.
Parenkim berdinding tipis, antar sel berguna untuk memasukan gas, terutama zat asam yang diperlukan untuk bernafas.
9
Metaxylem
Jaringan xilem yang terdiri dari sel-sel yang kaku berdinding tebal dan terjadi pada bagian tanaman yang telah selesai tumbuh.

10
Kambium
di antara ikatan pembuluh dikenal dengan nama kambium intervasikule.
untuk membelah dan menjadi jaringan meristem sekunder



VII.        Kesimpulan
● Jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
● Ada dua jaringan yang menyusun tumbuhan yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.
● Terdapat perbedaan penyusunan jaringan pada tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil, yaitu pada tumbuhan monokotil ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan pada tumbuhan dikotil tersusun melingkar.
● Terdapat jaringan epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xylem dan floem) pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Sedangkan jaringan kambium hanya terdapat pada tumbuhan dikotil.
Perbedaan batang dikotil dan monokotil dilihat dari ikatan pembuluhnya adalah:
● Pada batang dikotil:
Berkas pembuluh tersusun dalam satu lingkaran. Pada batang dikotil, ikatan pembuluh angkut tipe kolateral terbuka yaitu diantara floem dan xylem terdapat kambium. Pada batang dikotil terdapat perbedaan anatomi batang tua dan batang muda yaitu pada batang muda ditemukan adanya empulur sedangkan pada batang tua empulur telah menghilang.
● Pada batang monokotil:
Berkas pembuluhnya tampak tersebar. Pada batang monokotil, ikatan pembuluh angkut tipe kolateral tertutup (diantara floem dan xylem tidak dijumpai adanya kambium). Anatomi batang muda serta batang tua pada tumbuhan monokotil sama.
Yang menyebabkan terjadinya lingkaran tahun yaitu pada tumbuhan dikotil yang berkayu keras dan hidup menahun pertumbuhan sekunder berlangsung selama hidupnya atau secara terus menerus. Pertumbuhan sekunder yang terjadi pada tumbuhan berkayu berbeda antara musim kemarau dan musim hujan. Pada musim kemarau, kambium vaskuler membentuk kayu yang menghasilkan sel-sel kayu berukuran kecil dengan dinding sel yang tebal. Sebaliknya, pada musim hujan kambium vaskuler menghasilkan sel-sel kayu yang berukuran besar dengan dinding sel yang tipis. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang tampak seperti lingkaran konsentris yang melintang. Setiap lapis berupa lingkaran yang mengelilingi suatu pusat (konsentris) yang menunjukkan volume pertumbuhan sekunder tumbuhan dari tahun ke tahun. Lingkaran inilah yang diebut sebagai lingkaran tahun.
Perbedaan antara akar dan batang yaitu, pada akar berkas pengangkutnya (vaskuler) tipe radial yaitu floem dan xylem berselang seling. Pada batang berkas pengangkutnya (vaskuler) tipe kolateral yaitu floem di luar dan xylem di dalam.



Daftar Pustaka
          Omegawati, Wigati Hadi. Dan Kusumawati, Rohana. 2011. BIOLOGI Untuk   SMA/MA. Klaten: Intan Pariwara.


http://www.google.com/perbedaan batang dikotil dan monokotil/



Lampiran