Sabtu, 20 Februari 2016

Laporan Percobaan Uji Lugol pada Bahan Makanan


Laporan Percobaan
Uji Zat pada Makanan
Disusun Oleh :
Candra Darmayanti                 (04)
Lilis Kurniawati Sirait             (19)
Delly Lussianda                       (06)
Fitri Arumsari                         (08)
Kartika Eko Hari Wibowo      (17)
M. Haidar Sulthan H.              (20)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTUL
Jl. KHA. Wachid Hasyim Bantul
2015/2016
BAB I.
PENDAHULUAN

A.                Tujuan
Untuk mengetahui kandungan zat makanan dalam bahan makanan.

B.                Dasar Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.

Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:
1.           Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

2.           Amilum
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

3.           Gula (Glukosa)
Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
4.           Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

5.           Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
a.   Biuret
       Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida. Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptide.

b.   Benedict
       Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu.

Cara kerja Benedict:
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

c.    Lugol
        Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar sebuah dark-blue/black.


BAB II.
PEMBAHASAN



C.      Alat dan Bahan


1.      Alat :             
-          Lumpang porselin
-          Tabung reaksi
-          Pipet tetes
-          Rak tabung reaksi
-          Pembakar spritus
-          Papan proselin
-          Spatula/pengaduk
-          Gelas ukur
-          Penjepi tabung reaksi





2.      Bahan :
-          Nasi
-          Kacang
-          Tempe
-          Telur
-          Roti
-          Gula
-          Minyak
-          Lugol,
-          Biuret,
-          Benedict
-          Kertas Buram



D.      Cara Kerja
1.      Uji Protein dengan Biuret.
-          Menumbuk nasi hingga halus.
-          Menambahkan air pada nasi yang telah halus, hingga menjadi larutan.
-          Memasukkan larutan ke dalam tabung reaksi.
-          Lakukan langkah 1, 2, dan 3 pada kacang, tempe dan roti.
-          Ambil putih telur dan masukkan ke dalam tabung reaksi.
-          Melarutkan gula dengan air dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi.
-          Menambahkan larutan biuret pada sampel bahan makanan.
-          Melihat perubahan warna yang terjadi.
-          Mencatat hasil pengamatan.

2.      Uji kandungan lemak pada bahan makanan.
-          Haluskan seluruh bahan makanan dan larutkan dengan air.
-          Usapkan larutan bahan makanan dengan kertas buram.
-          Tunggu hingga larutan kering dan amati bayangan larutan tersebut dengan bantuan cahaya.
-          Mencatat hasil pengamatan.

3.      Uji Gukosa dengan Benedict.
-          Tumbuk nasi hingga halus.
-          Tambahkan air pada nasi yang telah halus, hingga menjadi larutan.
-          Masukkan larutan ke dalam tabung reaksi.
-          Lakukan langkah 1, 2, dan 3 pada kacang, tempe, dan roti.
-          Mengambil putih telur dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi.
-          Larutkan gula dalam air dan tuang larutan dalam tabung reaksi.
-          Tambahkan larutan benedict pada sample larutan bahan makanan.
-          Panaskan tabung reaksi di atas pembakar spritus.
-          Melihat perubahan warna yang terjadi.
-          Amati dan catat hasil pengamatan.
4.      Uji amilum dengan Lugol.
-          Menumbuk nasi hingga halus.
-          Menambahkan air pada nasi yang telah halus, hingga menjadi larutan.
-          Memasukkan larutan ke dalam tabung reaksi.
-          Lakukan langkah 1, 2, dan 3 pada kacang, tempe dan roti.
-          Mengambil putih telur dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi.
-          Larutkan gula dalam air dan tuang larutan dalam tabung reaksi.
-          Tmbahkan larutan lugol pada sample bahan makanan.
-          Lihat perubahan warna yang terjadi.
-          Mencatan hasil pengamatan.

E.       Hasil Pengamatan
No.
Nama
Bahan
Lugol
FA + FB
Biuret
Kertas
Buram
Hasil
Amilum
Glukosa
Protein
Lemak
1.
Nasi
Hitam
Ungu muda
Hijau
Tidak
+
+
-
-
2.
Tempe
Kuning kehijauan
Ungu tua
Keunguan
Tidak
-
+
+
-
3.
Putih Telur
Kuning jernih
Kuning
Biru tua
Transparan
-
-
+
+
4.
Roti
Hitam
Ungu muda
Biru
Tidak
+
+
+
-
5.
Kacang
Abu-abu
Ungu kecoklatan
Ungu
Transparan
-
+
+
+
6.
Gula Pasir
Coklat
Biru
Biru laut
Tidak
-
+
-
-
7.
Minyak
kuning
keunguan
Kuning
Transparan
-
+
-
+


BAB III.
PENUTUP

F.       Analisis Data
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain:
1. Lugol digunakan untuk menguji kandungan amilum. Jika perubahan warna bahan makanan setelah di tetesi lugol semakin hitam maka kandungan amilum semakin banyak.
2. Biuret digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein, maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu. Alkalis akan membentuk warna lembayung.
3.   Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, dimana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2 + tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
4. Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan diatas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada nodatransparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas, di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
a.         Uji Nasi
*      Uji amilum, ditetesi lugol menjadi hitam, menunjukkan bahwa nasi mengandung amilum.
*      Uji glukosa, nasi ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna menjadi kuning. Maka dapat disimpulkan bahwa nasi mengandung glukosa.
*      Uji protein, nasi tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan  biuret berubah warna menjadi hijau.
*      Uji lemak, nasi dicampur dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka nasi tidak mengandung lemak.

b.        Uji Tempe
*      Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna kuning kehijauan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
*      Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi biuret warna menjadi keunguan.
*      Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna menjadi warna cream meskipun terjadi perubahan warna tidak dapat dikatakan bahwa tempe mengandung glukosa karena jika mengandung glukosa maka tempe berubah menjadi merah bata.
*        Uji lemak, tempe  yang dicampurkan  dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak.



c.       Uji Putih Telur
*      Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna kuning jernih. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
*      Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi biuret warna menjadi biru tua.
*      Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung glukosa.
*      Uji lemak, putih telur  yang dicampurkan dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan meninggalkan noda transparan walau hanya sedikit. Maka putih telur mengandung lemak (hanya sedikit).

d.        Uji Roti
*      Uji amilum, saat roti di tetesi dengan lugol berubah warna menjadi hitam, itu menandakan roti mengandung karbohidrat.
*      Uji protein, saat roti di tetesi dengan biuret, roti berubah warna menjadi biru, menandakan roti mengandung protein.
*      Uji glukosa, saat roti ditetesi benedict berubah warna menjadi orange, menandakan bahwa roti mengadung glukosa.
*      Uji lemak, roti tidak mengandung lemak karena ketika diuji di kertas buram tidak transparan.

e.         Uji Kacang
*        Uji amilum, saat kacang tanah ditetesi dengan lugol larutan tidak berubah warna menjadi hitam, menandakan bahwa kacang tidak mengandung amilum.
*        Uji protein, saat kacang ditetesi dengan biuret berubah warna menjadi ungu, menandakan kacang mengandung protein.
*        Uji glukosa, saat kacang ditetesi dengan benedict larutan tidak berubah warna menjadi orange, menandakan kacang tidak mengandung glukosa.
*        Uji lemak, kacang mengandung lemak karena ketika diuji di kertas buram, kertas buram menjadi transparan

f.          Uji Gula Pasir
*        Uji amilum, gula di tetesi dengan lugol menghasilkan perubahan warna menjadi warna hitam maka dapat disimpulkan gula halus mengandung amilum.
*        Uji protein, gula tidak mengandung protein karena setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna.
*        Uji glukosa, gula ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna menjadi warna jingga sehingga dapat disimpulkan bahwa gula halus mengandung glukosa
*        Uji lemak, gula yang dicampurkan  dengan air lalu dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan . Maka gula halus tidak mengandung lemak.

g.         Uji Minyak
*      Uji amilum, ditetesi lugol warnanya menjadi kuning artinya bahwa minyak tidak mengandung amilum.
*      Uji protein, minyak tidak mengandung protein karena setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna.
*      Uji glukosa, minyak ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak tidak mengandung glukosa
*      Uji lemak, minyak yang dioleskan pada kertas buram dan dikeringkan meninggalkan banyak noda transparan . Maka minyak mengandung banyak lemak.

G.      Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum, dapat disimpulkan bahwa:
                 Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilum, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung lemak.
                 Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan  makanan yang dioleskan pada kertas buram dan memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
*      Bahan makanan yang mengandung amilum, yaitu : nasi, dan roti
*      Bahan makanan yang mengandung glukosa, yaitu : nasi, tempe, roti, kacang,  gula pasir, dan minyak.
*      Bahan makanan yang mengandung protein, yaitu : tempe, putih telur, roti, dan kacang.
*      Bahan makanan yang mengandung lemak, yaitu : putih telur, kacang, minyak.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung zat makanan, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua zat makanan. Seperti putih telur terdapat glokusa, amilum dan protein dan lain-lain.

H.      Daftar Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI Semester 1. Jakarta : Erlangga.
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 2a Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA. Jakarta: Bumi aksara.
Sri Lestari, Endang. 2009. BIOLOGI 2 Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidkan Nasional.
Susantri. 2013. Uji Amilum, Glukosa, Protein dan Lemak. (online).  (http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-dan-lemak.html) diakses tanggat 17 Maret 2014.
http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/
LAMPIRAN