Laporan
Percobaan
Uji
Zat pada Makanan
Candra Darmayanti (04)
Lilis Kurniawati Sirait (19)
Delly Lussianda (06)
Fitri Arumsari (08)
Kartika Eko Hari Wibowo (17)
M. Haidar Sulthan H.
(20)
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1
BANTUL
Jl. KHA. Wachid Hasyim Bantul
2015/2016
BAB
I.
PENDAHULUAN
A.
Tujuan
Untuk mengetahui kandungan zat makanan
dalam bahan makanan.
B.
Dasar
Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan
oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap jenis gizi yang
kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber
tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita
sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat
tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang
sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi.
Berikut zat-zat yang
terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh:
1.
Karbohidrat
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul
karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak
karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen
struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pektin, serta lignin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan
lemak.
2.
Amilum
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan
bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa
(sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan
pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada
tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
3.
Gula
(Glukosa)
Glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan
yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen
("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi
glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat
juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung
dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan
dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya
menjadi glukosa.
4.
Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain
berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai
komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai
salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
5.
Lemak
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak
nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya
disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari
wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak
terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :
a.
Biuret
Uji biuret merupakan sebuah uji kimia untuk protein
dan polipeptida. Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret, larutan biru yang
mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptide.
b.
Benedict
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan
Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian
bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan
disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan
mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton ,
termasuk yang terjadi di ketoses tertentu.
Cara kerja Benedict:
Ketika reagen benedict
dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron
untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima
elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami
reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena
glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula
pereduksi.
c.
Lugol
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda,
digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes indikator
keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi dengan memutar
sebuah dark-blue/black.
BAB II.
PEMBAHASAN
C.
Alat
dan Bahan
1. Alat
:
-
Lumpang porselin
-
Tabung reaksi
-
Pipet tetes
-
Rak tabung reaksi
-
Pembakar spritus
-
Papan proselin
-
Spatula/pengaduk
-
Gelas ukur
-
Penjepi tabung reaksi
2.
Bahan :
-
Nasi
-
Kacang
-
Tempe
-
Telur
-
Roti
-
Gula
-
Minyak
-
Lugol,
-
Biuret,
-
Benedict
-
Kertas Buram
D.
Cara
Kerja
1. Uji
Protein dengan Biuret.
-
Menumbuk nasi hingga halus.
-
Menambahkan air pada nasi yang telah
halus, hingga menjadi larutan.
-
Memasukkan larutan ke dalam tabung
reaksi.
-
Lakukan langkah 1, 2, dan 3 pada kacang,
tempe dan roti.
-
Ambil putih telur dan masukkan ke dalam
tabung reaksi.
-
Melarutkan gula dengan air dan
memasukkannya ke dalam tabung reaksi.
-
Menambahkan larutan biuret pada sampel
bahan makanan.
-
Melihat perubahan warna yang terjadi.
-
Mencatat hasil pengamatan.
2. Uji
kandungan lemak pada bahan makanan.
-
Haluskan seluruh bahan makanan dan larutkan
dengan air.
-
Usapkan larutan bahan makanan dengan
kertas buram.
-
Tunggu hingga larutan kering dan amati
bayangan larutan tersebut dengan bantuan cahaya.
-
Mencatat hasil pengamatan.
3. Uji
Gukosa dengan Benedict.
-
Tumbuk nasi hingga halus.
-
Tambahkan air pada nasi yang telah
halus, hingga menjadi larutan.
-
Masukkan larutan ke dalam tabung reaksi.
-
Lakukan langkah 1, 2, dan 3 pada kacang,
tempe, dan roti.
-
Mengambil putih telur dan memasukkannya
ke dalam tabung reaksi.
-
Larutkan gula dalam air dan tuang
larutan dalam tabung reaksi.
-
Tambahkan larutan benedict pada sample
larutan bahan makanan.
-
Panaskan tabung reaksi di atas pembakar
spritus.
-
Melihat perubahan warna yang terjadi.
-
Amati dan catat hasil pengamatan.
4. Uji
amilum dengan Lugol.
-
Menumbuk nasi hingga halus.
-
Menambahkan air pada nasi yang telah
halus, hingga menjadi larutan.
-
Memasukkan larutan ke dalam tabung
reaksi.
-
Lakukan langkah 1, 2, dan 3 pada kacang,
tempe dan roti.
-
Mengambil putih telur dan memasukkannya
ke dalam tabung reaksi.
-
Larutkan gula dalam air dan tuang
larutan dalam tabung reaksi.
-
Tmbahkan larutan lugol pada sample bahan
makanan.
-
Lihat perubahan warna yang terjadi.
-
Mencatan hasil pengamatan.
E.
Hasil
Pengamatan
No.
|
Nama
Bahan
|
Lugol
|
FA
+ FB
|
Biuret
|
Kertas
Buram
|
Hasil
|
|||
Amilum
|
Glukosa
|
Protein
|
Lemak
|
||||||
1.
|
Nasi
|
Hitam
|
Ungu
muda
|
Hijau
|
Tidak
|
+
|
+
|
-
|
-
|
2.
|
Tempe
|
Kuning
kehijauan
|
Ungu
tua
|
Keunguan
|
Tidak
|
-
|
+
|
+
|
-
|
3.
|
Putih
Telur
|
Kuning
jernih
|
Kuning
|
Biru
tua
|
Transparan
|
-
|
-
|
+
|
+
|
4.
|
Roti
|
Hitam
|
Ungu
muda
|
Biru
|
Tidak
|
+
|
+
|
+
|
-
|
5.
|
Kacang
|
Abu-abu
|
Ungu
kecoklatan
|
Ungu
|
Transparan
|
-
|
+
|
+
|
+
|
6.
|
Gula
Pasir
|
Coklat
|
Biru
|
Biru
laut
|
Tidak
|
-
|
+
|
-
|
-
|
7.
|
Minyak
|
kuning
|
keunguan
|
Kuning
|
Transparan
|
-
|
+
|
-
|
+
|
BAB
III.
PENUTUP
F.
Analisis
Data
Pada kegiatan praktikum ini kita
menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara
lain:
1. Lugol
digunakan untuk menguji kandungan amilum. Jika perubahan warna bahan makanan
setelah di tetesi lugol semakin hitam maka kandungan amilum semakin banyak.
2. Biuret
digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung
protein, maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu.
Alkalis akan membentuk warna lembayung.
3. Benedict
adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan
jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi
ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, dimana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di
reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga
terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2 + tereduksi
menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah
satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada
benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna
merah bata.
4. Kertas
buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak
ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di
panaskan diatas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika
ada nodatransparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas, di peroleh
hasil pengujian sebagai berikut :
a.
Uji
Nasi
Uji amilum, ditetesi lugol menjadi hitam, menunjukkan
bahwa nasi mengandung amilum.
Uji glukosa, nasi ditetesi benedict kemudian di
panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna
menjadi kuning. Maka dapat disimpulkan bahwa nasi mengandung glukosa.
Uji protein, nasi tidak mengandung protein karena
setelah di tetesi dengan biuret berubah warna menjadi hijau.
Uji lemak, nasi dicampur dengan air lalu dioleskan
pada kertas buram dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka nasi
tidak mengandung lemak.
b.
Uji Tempe
Uji amilum, tempe di tetesi dengan
reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna kuning kehijauan. Hal itu berarti
tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki amilum. karena bila memiliki amilum
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Uji protein, tempe mengandung protein
karena setelah ditetesi biuret warna menjadi keunguan.
Uji glukosa, tempe ditetesi benedict
kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna
menjadi warna cream meskipun terjadi perubahan warna tidak dapat dikatakan
bahwa tempe mengandung glukosa karena jika mengandung glukosa maka tempe
berubah menjadi merah bata.
Uji lemak, tempe yang dicampurkan dengan air lalu dioleskan pada kertas buram
dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung
lemak.
c.
Uji
Putih Telur
Uji amilum, putih telur di tetesi dengan
reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna kuning jernih. Hal itu berarti
tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
Uji protein, putih telur mengandung
protein karena setelah ditetesi biuret warna menjadi biru tua.
Uji glukosa, putih telur ditetesi
benedict kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata tidak
mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut putih telur tidak mengandung
glukosa.
Uji lemak, putih telur yang dicampurkan dengan air lalu dioleskan
pada kertas buram dan dikeringkan meninggalkan noda transparan walau hanya
sedikit. Maka putih telur mengandung lemak (hanya sedikit).
d.
Uji
Roti
Uji amilum, saat roti di tetesi dengan
lugol berubah warna menjadi hitam, itu menandakan roti mengandung karbohidrat.
Uji protein, saat roti di tetesi dengan
biuret, roti berubah warna menjadi biru, menandakan roti mengandung protein.
Uji glukosa, saat roti ditetesi benedict
berubah warna menjadi orange, menandakan bahwa roti mengadung glukosa.
Uji lemak, roti tidak mengandung lemak
karena ketika diuji di kertas buram tidak transparan.
e.
Uji
Kacang
Uji amilum, saat kacang tanah ditetesi
dengan lugol larutan tidak berubah warna menjadi hitam, menandakan bahwa kacang
tidak mengandung amilum.
Uji protein, saat kacang ditetesi dengan
biuret berubah warna menjadi ungu, menandakan kacang mengandung protein.
Uji glukosa, saat kacang ditetesi dengan
benedict larutan tidak berubah warna menjadi orange, menandakan kacang tidak
mengandung glukosa.
Uji lemak, kacang mengandung lemak
karena ketika diuji di kertas buram, kertas buram menjadi transparan
f.
Uji
Gula Pasir
Uji amilum, gula di tetesi dengan lugol
menghasilkan perubahan warna menjadi warna hitam maka dapat disimpulkan gula
halus mengandung amilum.
Uji protein, gula tidak mengandung
protein karena setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna.
Uji glukosa, gula ditetesi benedict
kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata mengakibatkan perubahan
warna menjadi warna jingga sehingga dapat disimpulkan bahwa gula halus
mengandung glukosa
Uji lemak, gula yang dicampurkan dengan air lalu dioleskan pada kertas buram
dan dikeringkan tidak meninggalkan noda transparan . Maka gula halus tidak
mengandung lemak.
g.
Uji
Minyak
Uji amilum, ditetesi lugol warnanya
menjadi kuning artinya bahwa minyak tidak mengandung amilum.
Uji protein, minyak tidak mengandung
protein karena setelah ditetesi biuret tidak terjadi perubahan warna.
Uji glukosa, minyak ditetesi benedict
kemudian di panaskan di atas pembakar spritus ternyata tidak mengakibatkan
perubahan warna sehingga dapat disimpulkan bahwa minyak tidak mengandung
glukosa
Uji lemak, minyak yang dioleskan pada
kertas buram dan dikeringkan meninggalkan banyak noda transparan . Maka minyak
mengandung banyak lemak.
G.
Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum, dapat disimpulkan
bahwa:
Reagen
lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung amilum, Reagen
biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung protein. Reagen
benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung
glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung lemak.
Bahan
makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru kehitaman
berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang ditetesi
dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict
dsn memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka
bahan makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas buram dan
memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan
maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum,
yaitu : nasi, dan roti
Bahan makanan yang mengandung glukosa,
yaitu : nasi, tempe, roti, kacang, gula
pasir, dan minyak.
Bahan makanan yang mengandung protein,
yaitu : tempe, putih telur, roti, dan kacang.
Bahan makanan yang mengandung lemak,
yaitu : putih telur, kacang, minyak.
Dalam
satu bahan makanan tidak hanya mengandung zat makanan, tetapi banyak yang
mempunyai lebih dari dua zat makanan. Seperti putih telur terdapat glokusa,
amilum dan protein dan lain-lain.
H.
Daftar
Pustaka
Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for
Senior High School Grade XI Semester 1. Jakarta : Erlangga.
Kimball, J. W. 1999. Biologi Umum.
Jakarta: Erlangga.
Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains
Biologi 2a Kurikulum 2004 Kelas 2 SMA. Jakarta: Bumi aksara.
Sri Lestari, Endang. 2009. BIOLOGI 2
Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidkan Nasional.
Susantri. 2013. Uji Amilum, Glukosa,
Protein dan Lemak. (online). (http://susantri10.blogspot.com/2013/01/uji-amilum-glukosa-protein-dan-lemak.html)
diakses tanggat 17 Maret 2014.
http://www.forumsains.com/biologi-smu/lugol-biuret-benedict-dan-fehling/
LAMPIRAN